Sodom
dan Gomora
(Edi
Suranta Ginting)
--------------------------------------
Pendahuluan
Sodom dan Gomora adalah dua dari empat kota yang
terletak di Lembah Sungai Yordan. Lot, keponakan Abraham telah memilih untuk
tinggal di kota Sodom. Kota ini berkembang menjadi kota yang tidak terkendali,
khususnya di bidang moral. Penduduk Sodom seakan-akan tidak tahu bahwa ada
Allah yang akan menghakimi setiap perbuatan manusia. Mereka melakukan apa saja
yang dapat memuaskan hasrat kedagingan mereka. Akhirnya, Allah menghancurkan
kota itu dengan belerang dan api.
Istilah Sodom berkembang dan mendapat makna
konotatif-negatif. Makna konotatif-negatif pertama berkaitan dengan keadaan
suatu masyarakat yang bebas (tanpa norma agama) dalam melakukan kegiatan
seksual. Yang kedua berhubungan dengan tindakan seksual yang dilakukan secara
tidak normal atau homoseksual.
Tanah Karo atau Kabupaten Karo adalah salah satu
pusat gereja di Sumatera Utara. Ungkapan yang dikenakan pada daerah ini ialah
Tanah Karo Simalem. Ungkapan ini adalah pengakuan dan sekaligus harapan yang
demikian luhur untuk tanah kelahiran orang-orang Karo. Simalem bermakna ‘yang
menyenangkan hati’ atau ‘damai, baik, tenang, atau baik’. Oleh karena itu,
setiap orang Karo, khususnya yang merantau, akan selalu rindu untuk melihat
atau kembali ke Tanah Karo Simalem. Kemalemen Tanah Karo sedemikian mengikat
hati orang Karo, sehingga mereka selalu rindu berada di Tanah Karo Simalem.
Akan tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini, Tanah
Karo Simalem mendapat guncangan yang sangat menguatirkan. Media-media
melaporkan bahwa warga Tanah Karo menjadi pengidap HIV/AIDS tertinggi di
Sumatera Utara. Ada 345 orang yang terdata mengidap penyakit yang mengerikan
tersebut. Biasanya, karena penyakit itu memalukan, banyak orang yang mengidap
penyakit itu menyembunyikan diri. Oleh karena itu, ada yang menduga bahwa
mungkin saja penderita penyakit itu berjumlah ribuan orang di Tanah Karo.
Di samping penyakit itu, kita juga membaca di media
massa bahwa judi kembali marak di Tanah Karo, peredaran dan pemakaian narkoba,
dan tempat-tempat prostitusi. Judi, narkoba, dan prostitusi adalah penyakit
sosial. Oleh karena itu, penyembuhannya harus dimulai dari perubahan perilaku
masyarakat. Per laku hidup yang tidak sesuai dengan norma-norma budaya dan
agama harus ditinggalkan. Tentu saja, lembaga yang paling kompeten dalam hal
ini ialah gereja.
Keadaan Tanah Karo bisa dikaitkan dengan Sodom dan
Gomora. Kaitannya karena perilaku masyarakat yang mengandung kemiripan dengan
masyarakat Sodom yang bebas tanpa norma budaya dan norma agama.
Sodom dihukum Allah karena perilaku mereka yang
bertentangan dengan peraturan Tuhan. Bila Tuhan bisa menghukum Sodom, maka
Tuhan juga bisa menghukum Tanah Karo. Supaya hukuman tidak terjadi, maka orang
Karo harus berubah sikap dan meninggalkan perilaku bebas tanpa nilai-nilai
moral dan kembali beribadah dengan setia kepada Tuhan Yesus.
Sodom dan Gomora (Kejadian 18: 16—19: 29)
Firman Tuhan
mengatakan bahwa banyak sudah keluh kesah orang terhadap keadaan Sodom dan
Gomora. Dosa mereka sudah sangat berat (Kej. 18: 21). Akan tetapi, Tuhan ingin
melihat langsung kebenaran dari keluh kesah orang tersebut dengan mengutus
malaikatnya ke Sodom dan Gomora (Kej. 18: 21).
Dalam perjalanan
menuju ke Sodom dan Gomora itu, malaikat Tuhan berdampingan dengan Abraham.
Karena sudah diberitahukan rencana penghukuman terhadap Sodom dan Gomora, maka
Abraham memberanikan diri untuk membela Sodom dan Gomora dari rencana
penghancuran itu. Abraham mengatakan kepada malaikat Tuhan itu, “Bila ada sepuluh
orang benar, apakah Engkau akan menghancurkan kota itu?” Malaikat Tuhan
menjawab bahwa bila ada sepuluh orang benar
di Sodom dan Gomora, maka Allah tidak akan menghancurkan kota itu. (Kej.
18: 32).
Malaikat Tuhan itu
melanjutkan perjalanan mereka ke Sodom dan mereka tiba pada waktu petang. Lot
yang melihat kedua malaikat itu menyambut dan mendesak malaikat itu untuk
mampir ke rumahnya.
Selesai makan, sebelum
tidur, tiba-tiba rumah Lot dikepung oleh semua laki-laki, tua dan muda, dari
seluruh kota itu. Mereka memaksa Lot untuk menyerahkan dua orang malaikat itu
untuk mereka pakai. Lot mempertahankan kehormatan tamu-tamunya. Ia bahkan
menawarkan dua orang anak perempuannya yang perawan untuk diperlakukan sesuka
hati laki-laki kota itu. Akan tetapi, mereka tidak mau, karena mereka semua
homoseksual. Barangkali, Lot sudah tahu mereka tidak suka kepada perempuan,
sehingga ia menawarkan kedua anak perempuannya.
Laki-laki kota itu
memaksa Lot untuk menyerahkan malaikat-malaikat itu. Ketika mereka akan mendobrak
pintu, malaikat itu membutakan semua mata laki-laki kota itu, sehingga mereka
tidak berhasil menemukan pintu rumah Lot.
Setelah itu, kedua
malaikat itu memberitahukan Lot rencana mereka untuk menghancurkan kota Sodom
dan mendesak Lot dan keluarganya untuk menyelamatkan diri. Berbeda dengan Nuh
yang berhasil mengajak istri, anak-anak, dan mantu-mantunya, Lot hanya berhasil
menyelamatkan dirinya dan kedua putrinya. Kedua calon mantunya menganggap Lot
hanya berolok-olok, sedangkan istrinya melanggar perintah malaikat dengan
berlama-lama melarikan diri dan memandang ke belakang.
Tuhan menghancurkan
Sodom dan Gomora dengan hujan belerang dan api dan menunggangbalikkan kedua
kota itu. Ketika esok hatinya Abraham melihat kota itu, maka kelihatan kota itu
sudah rata seperti tempat peleburan.
Sodom Amerika dan Karo
Billy Graham adalah
tokoh utama Gerakan Kebangunan Rohani gelombang ke-4 (yang pertama Jonathan
Edwards, kedua, Charles Finney, ketiga, D.L.Moody) dan sekaligus juga adalah
bapa rohani orang Amerika. Billy Graham adalah penasihat rohani setiap presiden
Amerika Serikat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Billy Graham mengenal
betul karakter dan perkembangan rohani orang Amerika.
Oleh karena itu,
masyarakat dunia cukup kaget ketika Billy Graham menyatakan bahwa Amerika
Serikat sudah sama seperti Sodom dan Gomora. Sebenarnya, menjelang kematiannya
20 tahun yang lalu, istri Billy Graham sudah menyatakan bahwa Amerika adalah
sama dengan Sodom dan Gomora. Pada akhir tahun 2012 kemarin, Billy Graham menegaskan
ulang suara kenabiannya, yaitu bahwa Amerika akan dihukum seperti Tuhan
menghukum Sodom dan Gomora.
Billy Graham tidak
hanya menegur keras orang Amerika, tetapi juga segera membuat gerakan pemulihan
untuk orang Amerika. Gerakan pemulihan yang diberi nama My Hope With Billy
Graham menantang setiap orang Amerika untuk bertobat dan kembali ke sikap takut
akan Tuhan dan beribadah kepada Tuhan Yesus dengan segenap hati.
Sebenarnya, hukuman
terhadap Amerika sudah kelihatan pada tahun-tahun terakhir ini dengan
terjadinya kemunduran ekonomi dan peran Amerika di dunia. Krisis keuangan
Amerika pada 2008 dengang bangkrutnya beberapa lembaga keuangan terbesar
Amerika adalah tanda-tanda yang harus dilihat dari aspek rohani. Amerika bukan
lagi negara super power dan negara terkaya, karena peranan bangsa ini sudah
mulai digantikan oleh negara China. Kita harus mengingat juga bahwa kekristenan
mengalami perkembangan yang sangat pesat di China dan peranan orang Kristen di
negara ini cukup signifikan.
Beberapa orang Karo mulai
mengaitkan Karo atau Tanah Karo dengan Sodom dan Gomora. Bahkan ada lagu Karo
rohani yang menyerukan doanya kepada Tuhan Yesus agar Tanah Karo tidak
mengalami kehancuran seperti yang terjadi pada Sodom dan Gomora.
Kita bisa mengerti
bahwa pengaitan Karo dengan Sodom terutama karena berita terdeteksinya 300-an
lebih warga Karo yang mengidap HIV/AIDS. Berita tentang merebaknya penyakit ini
di Tanah Karo hanyalah puncak dari sudah lamanya merebak prostitusi, judi,
narkoba, dan perbuatan amoral lainnya di Tanah Karo.
Mungkin lalat buah
yang sudah sangat menggelisahkan warga Karo bisa menjadi penanda bahwa Tuhan
sedang memberi peringatan kepada warga Karo untuk segera sadar dan berubah.
Sepuluh Orang Benar
Penghukuman Sodom dan
Gomora terjadi karena di kota itu tidak terdapat 10 orang benar. Bila ada 10
orang benar di kota itu, maka kota itu tidak akan dihancurkan oleh Allah (Kej.
18: 32). Apakah kriteria benar yang dimaksudkan oleh malaikat Tuhan. Dalam
konteks percakapan Abraham dan malaikat itu, maka Abraham adalah kriteria orang
benar. Dalam konteks penyelamatan Lot, maka kriteria benar adalah Lot.
Pertanyaan berikutnya
ialah apakah angka 10 adalah angka matematika atau angka simbolis? Saya
cenderung menafsirkan bahwa angka 10 adalah angka simbolis yang mengacu pada seseorang
atau sejumlah orang yang sungguh-sungguh benar di hadapan Tuhan dan menunjukkan
signifikansi ketaatan kepada Tuhan Allah.
Abraham adalah orang
benar yang sungguh-sungguh taat kepada Allah. Itulah sebabnya, Allah
meluputkannya dari marabahaya bahkan dari hukuman akibat kecerobohan maupun
kelemahannya (Kej. 12: 13, 20: 2).
Oleh karena itu, yang
dibutuhkan untuk menghindari hukuman Sodom Gomora adalah adanya orang-orang
seperti Abraham, mungkin cukup satu sebagai pemimpin dan banyak orang sebagai
pengikut. Kita tahu bahwa John Wesley adalah orang benar yang menyelamatkan
bangsa Inggris dari kebangkrutan dan perang saudara pada abad ke-18.
Jadi, supaya Tanah
Karo tidak dihukum Tuhan seperti Sodom dan Gomora maka perlu hadir seorang atau
beberapa orang benar yang memiliki karisma untuk menggerakkan masyarakat dari
masyarakat apatis permisif dan pelaku dosa menjadi masyarakat yang menghormati
Tuhan Yesus dan berusaha menjalankan perintah-perinta Tuhan yang tertulis di
dalam kitab suci. Kita perlu mendoakan supaya terjadi transformasi iman di
Tanah Karo yang dipelopori oleh seseorang atau satu gereja yang dipilih oleh
Tuhan Yesus.
Penutup
Pengaitan Sodom-Gomora
dengan Karo adalah bentuk keprihatinan orang percaya terhadap keadaan Karo yang
sudah sangat memprihatinkan. Tingkat pengidap HIV/Aids yang tinggi, menjamurnya
narkoba, perjudian, kemabukan, dan prostitusi memiliki korelasi dengan
timbulnya berbagai persoalan ekonomi masyarakat Karo. Salah satu wabah yang
sungguh-sungguh menyesakkan dada warga Karo ialah lalat buah yang hingga hari
ini tidak bisa ditanggulangi oleh masyarakat maupun oleh pemerintah.
Supaya Tanah Karo
tidak dihukum seperti Sodom dan Gomora, maka kita mendoakan agar hadir 10 orang
benar di Tanah Karo. Sepuluh orang benar bukan angka matematika, melainkan
suatu gerakan yang signifikan yang bisa mengubahkan keadaan yang menjauh dari
Tuhan, yang membiarkan dosa merajalela menjadi keadaan sebaliknya.
Inilah tugas setiap
orang percaya supaya bahu-membahu untuk mengubahkan Tanah Karo yang seperti
Sodom menjadi Tanah Karo yang bagaikan Yerusalem, tempat yang indah untuk
memuji dan beribadah kepada Tuhan Yesus. (esg)
Mejuahjuah, shalom
BalasHapus