Mejuah-juah.  Selamat datang di blog sederhana kami: "Gereja Injili Karo Indonesia.   Gereja Injili Karo Indonesia(GIKI) adalah gereja yang mengintegrasikan INJIL dan budaya KARO, dengan membina sentralitas, sakralitas, dan ritualitas iman.   2K(KK): Kristus dan Karo! Kami mencintai Kristus dan Karo; Kami menyembah Kristus dengan budaya Karo.   Syalom ras Mejuah-juah man banta kerina... Adi Tuhan Yesus sijadiken palas bas tengah-tengah geluhta, maka megegeh kita mbentasi kegeluhen enda aminna pe lit kalisunggung i lebe-lebenta .... adi megermet kita kerna budayanta, maka meriah katawari pe ukurta sebab enterem temanta si banci nampati kita...Syaloom mejuah-juah. Tuhan Yesus memberkati.

9 Mar 2013

Renungan Harian Minggu, 10 Maret 2013

Minggu, 10 Maret 2013
Celakalah Aku!
(I Kor. 9: 15—18)
….Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil (ayat 16b)

            Sebagai rasul, maka Paulus sebenarnya memiliki hak untuk memperoleh haknya sebagai rasul atau pelayan Tuhan, namun ia tidak menuntut haknya melainkan ia mengutamakan kewajibannya sebagai pengikut Kristus. Jika rasul-rasul atau pelayan-pelayan lain beroleh haknya, maka aku lebih lagi kata Paulus sebab ia mengerjakan semua pekerjaannya dengan kesungguhan dan melebihi orang lain. Saat ini begitu banyak orang yang menuntut haknya, sedangkan kewajibannya pun belum ia lakukan maksimal sehingga mengakibatkan KKN terjadi di hampir segala bidang/instansi pemerintahan.
            Kita harus belajar dari Rasul Paulus yang mengutamakan kewajibannya daripada haknya. Bukan ia mengabaikan haknya, melainkan celakalah ia jika ia lebih mengutamakan hak dari pada kewajibannya sebagai pekerja Kristus. Kewajiban yang ia emban sama dengan hutang yang harus ia lunasi, yakni memberitakan dan menyaksikan Injil. Rasul Paulus yakin, jika ia mengutamakan kewajibannya untuk terus memberitakan Injil, maka kata “celaka” tidak akan menimpa kehidupannya. Sekalipun kematian yang akan ia alami karena pemberitaan Injil, ia tidak menganggap itu sebuah kecelakaan, melainkan keuntungan.
            Sesuatu yang kita lakukan tidak di dalam nama Tuhan Yesus dan bukan untuk kemuliaan Tuhan Yesus, maka kecelakaan akan terbuka lebar di depan. Sebab segala sesuatu yang kita lakukan di luar Tuhan, berarti kita lakukan di dalam penguasaan iblis. Iblis tidak akan pernah membawa setip orang yang dikuasainya kepada damai sejahtera, melainkan kepada kecelakaan. Sahabat Sinalsal yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah kita lakukan apapun di dalam nama Tuhan Yesus dan demi kemuliaan Tuhan Yesus, dengan demikian kita menutup kecelakaan-kecelakaan yang ada di manapun. Terlebih-lebih marilah kita terus memberitakan Injil, sebab disinilah letak kekuatan kita sebagai orang percaya. ((jer)

 
 Memberitakan Injil Adalah Kewajiban
Celakalah Yang Mengabaikan

Renungan Harian Sabtu, 09 Maret 2013

Sabtu, 09 Maret 2013
Bolehkah Semua?
I Korintus 8: 1--13
Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah (ay. 9)

Seorang suami menegur istrinya karena mengenakan banyak perhiasan mahal di tubuhnya. “Kita mau ke kampung lihat ibu yang sakit. Apa kata saudara-saudara di kampung kalau kamu pakai perhiasan begitu? Mereka untuk makan saja susah.” Sang istri segera sadar bahwa memang haknya untuk memakai perhiasan miliknya sendiri, tetapi tidak ada gunanya ia memakainya di kampung.”
Inilah yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada orang Kristen di Korintus dan kepada kita juga hari ini. Di dalam Yesus Kristus kita bebas dan boleh melakukan apa saja. Kita bisa makan makanan apa saja, termasuk darah, kita boleh memakai obat apa saja, termasuk obat kampung, kita boleh duduk di mana saja, termasuk di bar, kita boleh menampilkan diri sesuka hati, seperti pakai mobil mewah atau pakai baju terbuka.
Akan tetapi, demi kesaksian atau demi memberkati orang lain, maka kita lebih kita membatasi diri. Bila ada yang tersandung kita makan darah, maka lebih baik tidak makan darah. Bila ada yang tersandung kita menggunakan obat kampung maka lebih baik kita tidak menggunakannya. Bila ada yang kurang sejahtera bila kita memakai pakaian terbuka dan perhiasan mahal, maka lebih baik kita tidak menggunakannya.
Firman Tuhan mendorong setiap orang percaya untuk lebih mengutamakan kesaksian daripada kebebasan. Menjadi batu sandungan adalah hal yang harus dihindarkan. Seorang teman penginjil tidak lagi makan daging B2 karena pelayanannya ke orang-orang yang tidak makan itu.
Sahabat Sinalsal, jelaslah bahwa Tuhan Yesus ingin kita keluar dari keegoisan, keingian untuk memuaskan diri sendiri ke arah sikap untuk mengutamakan kebaikan orang lain. Inilah yang harus kita perjuangkan di dalam hidup kita bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, mari kita mulai hari ini untuk tidak lagi mengutamakan kebebasan kita, tetapi kebaikan dan kesejahteraan saudara-saudara kita. (esg)

 Persembahkanlah Hak Saudara
Untuk Kebaikan Bersama