Mejuah-juah.  Selamat datang di blog sederhana kami: "Gereja Injili Karo Indonesia.   Gereja Injili Karo Indonesia(GIKI) adalah gereja yang mengintegrasikan INJIL dan budaya KARO, dengan membina sentralitas, sakralitas, dan ritualitas iman.   2K(KK): Kristus dan Karo! Kami mencintai Kristus dan Karo; Kami menyembah Kristus dengan budaya Karo.   Syalom ras Mejuah-juah man banta kerina... Adi Tuhan Yesus sijadiken palas bas tengah-tengah geluhta, maka megegeh kita mbentasi kegeluhen enda aminna pe lit kalisunggung i lebe-lebenta .... adi megermet kita kerna budayanta, maka meriah katawari pe ukurta sebab enterem temanta si banci nampati kita...Syaloom mejuah-juah. Tuhan Yesus memberkati.

18 Mar 2013

Renungan Harian, Selasa, 19 Maret 2013

Minggu, 19 Maret 2013
Ampuni Yang Sudah Sadar
II Korintus 2: 5--11

Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran dari sebagian besar dari kamu,
sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat (ay. 6, 7)


Seorang wanita 30-an tahun ditemukan bunuh diri dengan menggantung dirinya di pintu belakang rumahnya. Polisi segera turun tangan dan mengadakan pemeriksaan. Setelah dipastikan bahwa yang bersangkutan bukan dibunuh, melainkan bunuh diri, maka polisi segerah menyerahkan jenazah kepada keluarga.

Bisik-bisik di antara jemaat bahwa kematian wanita itu akibat depresi yang sangat hebat. Karena sudah sekian tahun tidak memperoleh anak, maka suaminya, tanpa setahunya, berhubungan dengan seorang perempuan tanpa ikatan resmi. Tujuannya supaya mendapat anak dan setelah anak itu didapat, maka ia akan memisahkan diri dari wanita itu.

Pihak gereja mengetahui hal itu dan memberi sanksi. Sanksinya ialah keluarga itu didisiplin dengan tidak boleh mengikuti perjamuan kudus dan lain-lain. Yang lebih berat lagi ialah sanksi dari masyarakat. Teman-temannya menjauh darinya dan bahkan ia tidak lagi diikutkan dalam berbagai kegiatan gereja. Hal itulah yang membuat sangat terpukul.

Gereja Korintus menghadapi kasus yang hampir sama. Ada jemaat yang berbuat salah dan mendapat sanksi dari gereja. Tentu saja orang yang terkena sanksi itu menjadi terpukul dan merasa malu. Oleh karena itu, Rasul Paulus meminta supaya jemaat jangan menambah rasa malu orang tersebut dengan menghindarinya. Orang itu harus diampuni dan dikuatkan, sehingga tetap setia kepada Tuhan.

Sahabat Sinalsal, gereja harus menjaga supaya jangan sampai ada anggota jemaat yang bunuh diri karena rasa malu dan rasa tertekan yang begitu hebat. Gereja bukan kumpulan penghukum, melainkan kumpulan penghibur dan penyembuh. Orang yang salah tetap diberi sanksi oleh gereja, tetapi warga gereja memberi dukungan bukan hukuman tambahan.

Mari kita menjaga gereja kita agar tetap sebagai keluarga yang saling menguatkan satu dengan yang lain. (esg)
                                                                       
Gereja Adalah Komunitas Penyembuh
Yang Lemah Dibuat Teguh

Renungan Harian, Senin, 18 Maret 2013

Senin, 18 Maret 2013
Terhibur Untuk Menghibur
2 Korintus 1:3-11
Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam
 segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka,
 yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan
 penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah  (ay. 3b., 4).


Rasul Paulus menceritakan pengalamannya bersama dengan Timotius di dalam memberitakan Injil Kristus kepada banyak orang yang mereka jumpai di Asia kecil. Di dalam pemberitaan Injil tersebut, dikatakan bahwa beban yang ditanggungkan kepada mereka begitu besar dan begitu berat yang membuat mereka sampai putus asa. Dan bahkan dikatakan mereka merasa sudah dijatuhi hukuman mati (ay. 8,9).
      Di saat penderitaan berat menimpa mereka, maka Allah juga memberikan penghiburan. Inilah yang selalu menumbuhkan pengharapan baru bagi mereka. Sekalipun mereka katakan seperti dijatuhi hukuman mati, namun mereka dimampukan karena penghiburan yang mereka terima itu berasal dari Allah sendiri. Dan penghiburan dari Allah itu sekaligus menumbuhkan pengharapan karena pekerjaan Allah atas mereka mengingatkan mereka bahwa kekuatan yang mereka miliki itu berasal dari Allah semata-mata.
     Dan Allah tidak hanya menyelamatkan mereka di dunia ini saja tetapi juga Allah akan menyelamatkan mereka dari kematian kekal (ay. 9,10). Berdasarkan itulah, sekalipun mereka menanggung beban yang begitu berat serta berada dalam tantangan yang begitu besar, mereka tetap mampu memberikan penghiburan kepada jemaat di Korintus.
     Sahabat Sinalsal yang terkasih, mari kita belajar dari Rasul Paulus dan Timotius untuk tidak alergi terhadap penderitaan, apalagi penderitaan karena nama Kristus atau karena pemberitaan injil. Sebab, jika kita menderita karena nama Kristus, kita akan mendapat penghiburan dari Allah sendiri.
          Bayangkan saudara, Allah pencipta langit dan bumi langsung memberikan perhatian khusus kepada kita. Tentu hal itu sungguh istimewa, sehingga akhirnya akan menumbuhkan pengharapan baru juga bagi kita. Artinya, ada kekuatan yang luar biasa yang kita terima dari Tuhan sehingga kita dimampukan untuk dapat menghibur orang lain juga ditengah-tengah penderitaan yang kita alami. Luar biasa bukan? (asw)

Penderitaan karena nama Kristus
Memberikan pengharapan baru