Upah Yang Setia Berdoa
I Samuel 1: 9--20
Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu (ay. 9—10)
Setiap orang
punya banyak pilihan untuk menyelesaikan persoalan hidup yang dihadapinya. Bila
persoalannya belum punya anak, maka seseorang bisa meminta jasa dokter untuk
memberikan solusi. Bila bantuan dokter tidak memuaskan, maka tidak jarang orang
mencari solusi praktis, yaitu si laki-laki kawin lagi.
Pernah juga ada kasus seorang wanita menggantung dirinya karena putus asa dan merasa terhina. Saudara-saudara suaminya mendorong suaminya untuk menikah lagi dan suaminya menuruti saran dari saudara-saudaranya. Ia merasa tertolak dan kehilangan segala-galanya, sehingga merasa mati menjadi pilihan terbaik baginya.
Tidak demikian dengan Hana. Walaupun bertahun-tahun ia tertekan karena tidak bisa memberikan anak kepada suaminya dan suaminya kawin lagi dan telah mendapat anak dari istri mudanya, ia tetap bertahan. Ia yakin bahwa suatu saat Tuhan akan mengubahkan dukanya menjadi suka. Itulah sebabnya, ia rajin beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
Suatu kali, ketika mereka beribadah di Bait Allah, ia memisahkan diri dari suami dan madunya. Ia berdiri di depan pintu Bait Allah dan menyampaikan doanya dengan sepenuh hati sembari mencucurkan air matanya. Ia berdoa demikian lama dan dengan mulut yang komat-kamit sebagai tanda kesungguhan hatinya.
Tuhan mendengarkan doa umatnya yang disampaikan dengan sungguh-sungguh. Tuhan memberikan anak istimewa kepada Hana, yaitu Samuel yang nantinya menjadi nabi besar bagi umat Israel. Tuhan tidak hanya memberikan satu, tetapi memberikan kepada lima anak lagi.
Orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus akan mengalami mujizat Tuhan yang luar biasa. Tuhan bukan hanya memberikan apa yang diminta, tetapi memberikan lebih daripada yang terbayangkan. Itulah upah bagi orang yang setia berdoa.
Sahabat Sinalsal, marilah kita meniru Hana. Bila ada persoalan berat yang sedang Saudara hadapi, berdoalah dengan sungguh-sungguh. (esg)
Pernah juga ada kasus seorang wanita menggantung dirinya karena putus asa dan merasa terhina. Saudara-saudara suaminya mendorong suaminya untuk menikah lagi dan suaminya menuruti saran dari saudara-saudaranya. Ia merasa tertolak dan kehilangan segala-galanya, sehingga merasa mati menjadi pilihan terbaik baginya.
Tidak demikian dengan Hana. Walaupun bertahun-tahun ia tertekan karena tidak bisa memberikan anak kepada suaminya dan suaminya kawin lagi dan telah mendapat anak dari istri mudanya, ia tetap bertahan. Ia yakin bahwa suatu saat Tuhan akan mengubahkan dukanya menjadi suka. Itulah sebabnya, ia rajin beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
Suatu kali, ketika mereka beribadah di Bait Allah, ia memisahkan diri dari suami dan madunya. Ia berdiri di depan pintu Bait Allah dan menyampaikan doanya dengan sepenuh hati sembari mencucurkan air matanya. Ia berdoa demikian lama dan dengan mulut yang komat-kamit sebagai tanda kesungguhan hatinya.
Tuhan mendengarkan doa umatnya yang disampaikan dengan sungguh-sungguh. Tuhan memberikan anak istimewa kepada Hana, yaitu Samuel yang nantinya menjadi nabi besar bagi umat Israel. Tuhan tidak hanya memberikan satu, tetapi memberikan kepada lima anak lagi.
Orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus akan mengalami mujizat Tuhan yang luar biasa. Tuhan bukan hanya memberikan apa yang diminta, tetapi memberikan lebih daripada yang terbayangkan. Itulah upah bagi orang yang setia berdoa.
Sahabat Sinalsal, marilah kita meniru Hana. Bila ada persoalan berat yang sedang Saudara hadapi, berdoalah dengan sungguh-sungguh. (esg)
Akan
Mengalami Mujizat Luar Biasa