Mejuah-juah.  Selamat datang di blog sederhana kami: "Gereja Injili Karo Indonesia.   Gereja Injili Karo Indonesia(GIKI) adalah gereja yang mengintegrasikan INJIL dan budaya KARO, dengan membina sentralitas, sakralitas, dan ritualitas iman.   2K(KK): Kristus dan Karo! Kami mencintai Kristus dan Karo; Kami menyembah Kristus dengan budaya Karo.   Syalom ras Mejuah-juah man banta kerina... Adi Tuhan Yesus sijadiken palas bas tengah-tengah geluhta, maka megegeh kita mbentasi kegeluhen enda aminna pe lit kalisunggung i lebe-lebenta .... adi megermet kita kerna budayanta, maka meriah katawari pe ukurta sebab enterem temanta si banci nampati kita...Syaloom mejuah-juah. Tuhan Yesus memberkati.

20 Mar 2013

Renungan Harian, Kamis, 21 Maret 2013

Kamis, 21 Maret 2013
Harta Dalam Bejana
II Korintus 4: 1--15

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami (ay. 7)


Ada dua ciri utama gereja mula-mula. Satu, daya sebar yang istimewa dan dua, daya tahan yang luar biasa. Dengan keterbatasan sarana, Injil bisa dibawa dari Yerusalem ke Roma dan ke ujung-ujung bumi. Walaupuan ditekan dan diancam nyawa, mereka tetap bertahan dengan ketabahan yang mengagumkan.

Darimanakah daya sebar dan daya tahan yang mereka miliki itu? Rasul Paulus memberikan jawaban bahwa kekuatan itu bukan berasal dari diri mereka sendiri, melainkan berasal dari Allah. Inilah harta dalam bejana yang dimiliki oleh Rasul Paulus dan orang percaya mula-mula.

Rasul Paulus tidak pernah sepi dari ancaman dan kesulitan, tidak pernah sepi dari kritikan dan hinaan, dan tidak pernah sepi dari kekurangan dan keterbatasan. Sangat sering ia kelaparan dan kedinginan dalam perjalanan pelayanan. Tetapi, semangatnya untuk memberitakan Injil tidak pernah berkurang.

Rasul Paulus mengatakan bahwa dia senantiasa membawa kematian Kristus di dalam tubuh mereka, sehingga mereka Yesus Kristus yang hidup nyata juga di dalam pelayanannya. Inilah rahasia pelayanan yang luar biasa. Bila kita mengingat salib Tuhan Yesus, maka semua penderitaan kita menjadi tidak terasa apa-apa. Bila kita mengingat masih banyak orang yang hidup dalam kegelapan, maka semangat kita untuk memberitakan Injil akan berkobar kembali.

Sahabat Sinalsal, apa yang ada di dalam diri kita itulah yang akan tertampil juga dalam hidup kita. Bila harta dunia dan kesenangan dunia sudah mengisi hati kita, maka kesediaan untuk berkorban bagi Tuhan Yesus akan tipis dalam hidup kita. Akan tetapi, bila salibnya dan kematian-Nya selalu ada di hati kita, maka semangat dan kekuatan yang luar biasa akan nyata di dalam hidup kita.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa memiliki harta dalam bejana tanah liat dengan menjadikan salib dan kematian Tuhan Yesus menghiasai hati kita. (esg)


Kematian Tuhan di dalam Hati Kita
Kekuatan Tuhan di dalam Hidup Kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar