Mejuah-juah.  Selamat datang di blog sederhana kami: "Gereja Injili Karo Indonesia.   Gereja Injili Karo Indonesia(GIKI) adalah gereja yang mengintegrasikan INJIL dan budaya KARO, dengan membina sentralitas, sakralitas, dan ritualitas iman.   2K(KK): Kristus dan Karo! Kami mencintai Kristus dan Karo; Kami menyembah Kristus dengan budaya Karo.   Syalom ras Mejuah-juah man banta kerina... Adi Tuhan Yesus sijadiken palas bas tengah-tengah geluhta, maka megegeh kita mbentasi kegeluhen enda aminna pe lit kalisunggung i lebe-lebenta .... adi megermet kita kerna budayanta, maka meriah katawari pe ukurta sebab enterem temanta si banci nampati kita...Syaloom mejuah-juah. Tuhan Yesus memberkati.

9 Mar 2013

Renungan Harian Sabtu, 09 Maret 2013

Sabtu, 09 Maret 2013
Bolehkah Semua?
I Korintus 8: 1--13
Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah (ay. 9)

Seorang suami menegur istrinya karena mengenakan banyak perhiasan mahal di tubuhnya. “Kita mau ke kampung lihat ibu yang sakit. Apa kata saudara-saudara di kampung kalau kamu pakai perhiasan begitu? Mereka untuk makan saja susah.” Sang istri segera sadar bahwa memang haknya untuk memakai perhiasan miliknya sendiri, tetapi tidak ada gunanya ia memakainya di kampung.”
Inilah yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada orang Kristen di Korintus dan kepada kita juga hari ini. Di dalam Yesus Kristus kita bebas dan boleh melakukan apa saja. Kita bisa makan makanan apa saja, termasuk darah, kita boleh memakai obat apa saja, termasuk obat kampung, kita boleh duduk di mana saja, termasuk di bar, kita boleh menampilkan diri sesuka hati, seperti pakai mobil mewah atau pakai baju terbuka.
Akan tetapi, demi kesaksian atau demi memberkati orang lain, maka kita lebih kita membatasi diri. Bila ada yang tersandung kita makan darah, maka lebih baik tidak makan darah. Bila ada yang tersandung kita menggunakan obat kampung maka lebih baik kita tidak menggunakannya. Bila ada yang kurang sejahtera bila kita memakai pakaian terbuka dan perhiasan mahal, maka lebih baik kita tidak menggunakannya.
Firman Tuhan mendorong setiap orang percaya untuk lebih mengutamakan kesaksian daripada kebebasan. Menjadi batu sandungan adalah hal yang harus dihindarkan. Seorang teman penginjil tidak lagi makan daging B2 karena pelayanannya ke orang-orang yang tidak makan itu.
Sahabat Sinalsal, jelaslah bahwa Tuhan Yesus ingin kita keluar dari keegoisan, keingian untuk memuaskan diri sendiri ke arah sikap untuk mengutamakan kebaikan orang lain. Inilah yang harus kita perjuangkan di dalam hidup kita bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, mari kita mulai hari ini untuk tidak lagi mengutamakan kebebasan kita, tetapi kebaikan dan kesejahteraan saudara-saudara kita. (esg)

 Persembahkanlah Hak Saudara
Untuk Kebaikan Bersama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar